Minggu, 26 Mei 2013

Dansai Bunri no Crime Edge EP#03/13

Kiri-kun di undang ke sebuah salon kecantikan milik Kashiko. Dia pun mengajak pergi dengan "Queen" untuk pergi bersama-sama. Mereka pun sampai di tujuan. Di sana mereka berbincang bincang dengan Kashiko serta beberapa teman, seorang yang ternyata adalah juga seorang model yang memiliki rambut yang indah. Di perjalanan pulang, mereka melihat tempat kejadian perkara di mana sebuah lubang kembali muncul di sebuah dinding bangunan. Mengerikan. Pelaku masih berkeliaran. Mereka bertemu dengan si Injection. Dia menginformasikan bahwa si pelaku mungkin orang yang sudah hilang akal sehatnya karena pengaruh dari "Killing Goods". Tetapi meski begitu mereka harus tetap waspada.
Hujan deras turun. Kiri-kun terpaksa menginap di rumah queen. Suasana yg akward. Pada malam itu diketahuilah bagaimana rambut "Queen" tumbuh dengan cepat.
Our Queen is changing clothes setelah taking a bath. In that time, sesosok bayangan di cermin ruang ganti muncul menangkapnya dan membuatnya berteriak. Kiri-kun dengan kilat menyelamatkan dengan memotong helai rambut yang di tarik pelaku. Dan pertarungan di mulai. Kiri-kun meningkatkan kepercayaan diri pada kemampuannya, guna meknghadapi musuh yang memiliki tinggi hampir dua kali lipat, dan bersenjatakan hammer pula. Saling serang tak terelakkan. Musuh memukulkan palunya, tepat mengarah pada Kiri-kun. Akan tetapi entah kenapa dengan mudah dapat di hindari, dan juga tidak sedikitpun ada rasa takut.
Suasana semakin memanas. Kiri-kun melancarkan serangan ke arah wajah lawan, menggores dan
mengancam agar musuh menyerah. Akan tetapi terlihat musuh tidak mengindahkan perkataannya.
Serangan kali ini benar-benar menentukan. Serangan terakhir yang merupakan serangan sepenuh hati. Serangan yang tulus untuk melindungi "the Queen" apapun yang terjadi, meski harus menjadi iblis dan membunuh sekalipun, akan tetap di lakukan. Serangan amukan musuh di hadapi Kiri-kun, di hindarinya sambil di lancarkannya serangan ke tubuh lawan. Serangan Crime Edge yang mencabik. Merobek, memotong, menyayat tubuh, yang sama mudahnya, dan seolah tak ada bedanya dengan memotong rambut seseorang. Darah memancar pada bekas luka yang di terima. Dan akhirnya terkaparlah musuh yang di hadapinya.
Keesokan harinya Kiri-kun melaporkan kejadian yang terjadi kepada profesor, yang di tanggapi dengan sedikit kurang serius. Pada malam harinya ditelusurilah jejak pengguna hammer malam sebelumnya ternyata sempat melarikan diri. Di ketahui kalau pelaku penyerangan tersebut bukan terbunuh karena kehabisan darah dari bekas luka pertarungan, melainkan pelaku bunuh diri, yaitu dengan gantung diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar